Derita baru terasa saat bencana melanda....
Kehidupan akan hancur, keindahan akan termusnahkan
Semua bisa menjadi lautan petaka, semua menjadi lautan derita
Luapan bumi, ironi emosi
Di tengah kemegahan dan derap langkah pembangunan
Melupakan inti keindahan dan keseimbangan
Perut bumi telah di usik, Harapan pun kan terbalik
Megah menjadi bencana
Malang, 19 Januari 2013
Jumat, 18 Januari 2013
Senin, 14 Januari 2013
Hentikan Diri
Dua hari terakhir terlalu sulit untuk menuliskan sesuatu dalam penuangan pikiran, entah apa yang dialami diri tiada menemuhi butiran cahaya untuk pencerahan. Berjuta keinginan yang telah dihentikan, itupun juga masih menjadi keinginan, padahal hati mengingikan semua benar-benar terhenti "keinginan".
Butuh menjalani semua dalam aliran niat untuk menggapai semua, butuh amabisi untuk segara akhiri hidup ini, butuh melupakan semua dalam kekosongan yang ada, entah akan menjadi seperti apa..??
Tak mampu lagi dalam dada untuk terus bertanya "kamu" ingin apa? tiada jawaban, sebuah penyelesaian hanya dengan diam dan mengaliri waktu yang terus berjalan, semoga semua yang dilakakukan bukan penilaian untuk pondasi kesalahan.
\
Benar-benar butuh terhenti, hanya mengikuti aliran niat, tiada suara dalam gemerciknya, tiada yang mendengar untuk apa semua, tida yang tahu itu mengapa, tiada diketahui siapa-siapa.
Malang 14 Januari 2013
Butuh menjalani semua dalam aliran niat untuk menggapai semua, butuh amabisi untuk segara akhiri hidup ini, butuh melupakan semua dalam kekosongan yang ada, entah akan menjadi seperti apa..??
Tak mampu lagi dalam dada untuk terus bertanya "kamu" ingin apa? tiada jawaban, sebuah penyelesaian hanya dengan diam dan mengaliri waktu yang terus berjalan, semoga semua yang dilakakukan bukan penilaian untuk pondasi kesalahan.
\
Benar-benar butuh terhenti, hanya mengikuti aliran niat, tiada suara dalam gemerciknya, tiada yang mendengar untuk apa semua, tida yang tahu itu mengapa, tiada diketahui siapa-siapa.
Malang 14 Januari 2013
Salah Berfikir Tentang Hasil
Kadang dalam berbagai aktifitas kita menemukan berjuta kejenuhan dan kesulitan. Kejenuhan dan keslutikan untuk menggapai sesuatu yang dingini. Namun yang perlu kita ketahui sebenarnya bukanlah sebuh hasil dari apa yang menjadi keinginan kita, hal yang lebih penting dari itu semua adalah kita benar-benar memperhatikan prose dalam menggapai keinginan dan sesuatu yang kita capai.
Memang tidak segampang berimajenasi ketika berak dikamar mandi, tapi yang jelas kita harus benar-benar menjalani proses dengan sebenarnya rel yang ditempuh dan kesenugguhan serta semangat dalam mencapainya.
Kebanyakan dari kita memang melupakan proses dalam mencapai apa yang akan dicapai, Terjerumus dalam imajenasi dan lamuan akan sebuah hasil yang besar. Hasil dari sebuah kerja memang sangat penting, agar tidak ada kesia-siaan atas apa yang telah dilakukan. Tida hanya kesia-sian tapi sebuah penghisapa juga terdapat dalam sebuah proses, melupakan apa yang ingin dicapai namun yang menikmati hasilnya adalah orang lain. Justru jika demikian merupakan kesalahan yang sangat besar.
Contohnya ketika kita ingin memulai sebuah usaha yang bergerak di biudang perdagangan, kita pasti yang dilihat adalah keuntungan yang besar dari sebuah usaha, baru memikirkan bagaimana proses untuk mencapai usaha teersebut. seumpama mau bikin toko elektronik, dengan melihat konsumtifitas masyarakat pasti akan mendapatkan untung yang besar jika menjalankan usaha ini, setiap barang bisa dijual dengan harga tinggi dan tidak mungkin akan mengalami kerugian.
Terlau sibuk dengan memantau hasil dengan keuntungan besar, namun melupakan proses dalam mencapainya, beberapa hal sepele yang kurang diperhatikan, karena semua memang menjadi komponen yang penting dalam sebuah usaha. Ternyata semua akhirnya berujung pada kebangkrutan.
Sebenarnya yang ingin disampaikan adalah kita jangan hanya memikirkan dan melihit hasil yang besar, tapi lebih memikirkan proses untuk mendapatkan hasil teersebut. karen jika proses dijalankan dengan makasimal maka sebuah hasil yang bagus juga akan didapatkan. Berbeda jika kita lebih memperioritaskan memikirkan hasil yang banyak mengesampingkan sebuah proses yang makasimal, pastinya dimungkinkan akan mendapatkan hasil yang sangat minim.
selamat berusaha....
"sebuah proses yang makasimal, akan mendapatkan hasil yang memuaskan"
13 Januari 2014
Memang tidak segampang berimajenasi ketika berak dikamar mandi, tapi yang jelas kita harus benar-benar menjalani proses dengan sebenarnya rel yang ditempuh dan kesenugguhan serta semangat dalam mencapainya.
Kebanyakan dari kita memang melupakan proses dalam mencapai apa yang akan dicapai, Terjerumus dalam imajenasi dan lamuan akan sebuah hasil yang besar. Hasil dari sebuah kerja memang sangat penting, agar tidak ada kesia-siaan atas apa yang telah dilakukan. Tida hanya kesia-sian tapi sebuah penghisapa juga terdapat dalam sebuah proses, melupakan apa yang ingin dicapai namun yang menikmati hasilnya adalah orang lain. Justru jika demikian merupakan kesalahan yang sangat besar.
Contohnya ketika kita ingin memulai sebuah usaha yang bergerak di biudang perdagangan, kita pasti yang dilihat adalah keuntungan yang besar dari sebuah usaha, baru memikirkan bagaimana proses untuk mencapai usaha teersebut. seumpama mau bikin toko elektronik, dengan melihat konsumtifitas masyarakat pasti akan mendapatkan untung yang besar jika menjalankan usaha ini, setiap barang bisa dijual dengan harga tinggi dan tidak mungkin akan mengalami kerugian.
Terlau sibuk dengan memantau hasil dengan keuntungan besar, namun melupakan proses dalam mencapainya, beberapa hal sepele yang kurang diperhatikan, karena semua memang menjadi komponen yang penting dalam sebuah usaha. Ternyata semua akhirnya berujung pada kebangkrutan.
Sebenarnya yang ingin disampaikan adalah kita jangan hanya memikirkan dan melihit hasil yang besar, tapi lebih memikirkan proses untuk mendapatkan hasil teersebut. karen jika proses dijalankan dengan makasimal maka sebuah hasil yang bagus juga akan didapatkan. Berbeda jika kita lebih memperioritaskan memikirkan hasil yang banyak mengesampingkan sebuah proses yang makasimal, pastinya dimungkinkan akan mendapatkan hasil yang sangat minim.
selamat berusaha....
"sebuah proses yang makasimal, akan mendapatkan hasil yang memuaskan"
13 Januari 2014
Rabu, 09 Januari 2013
Menyapa Pagi
Mari berbicara pada pagi.....
Semua ia sapa..
Berbagi ceria dengan semua yang ada..
Semesta taman indah...
Untuk yang tak pernah bosan mengejar semua..
Gelak tawa dan nyanyian awan, sejenak dalam bayang
Tarian dedaunan dan gemerlap embun, warnai semesta memandang
Andai bukan kebiasaan pasti semua kan bilang keajaiban
Andai bukan keseharian pasti menganggap semua luar biasa
Tabir kebiasaan dan kebosaan telah lupaka sesuatu yang penuh rahasia,
penuh hal tanpa duga ....
Semoga tak salah keajaiban ketika kita lupakan semua
Seseuatu yang nyata dan terlaksana tiada guna...
Aaaah ngelantur ku juga salah...
09 Januari 2012
Semua ia sapa..
Berbagi ceria dengan semua yang ada..
Semesta taman indah...
Untuk yang tak pernah bosan mengejar semua..
Gelak tawa dan nyanyian awan, sejenak dalam bayang
Tarian dedaunan dan gemerlap embun, warnai semesta memandang
Andai bukan kebiasaan pasti semua kan bilang keajaiban
Andai bukan keseharian pasti menganggap semua luar biasa
Tabir kebiasaan dan kebosaan telah lupaka sesuatu yang penuh rahasia,
penuh hal tanpa duga ....
Semoga tak salah keajaiban ketika kita lupakan semua
Seseuatu yang nyata dan terlaksana tiada guna...
Aaaah ngelantur ku juga salah...
09 Januari 2012
Senin, 07 Januari 2013
Penguasa Asu
Kuasa, penguasa, asa, ku-asa, asaku, Penguasaku, Asu
Asu, aku, Pengasu, Asu, penguasa. ku
Ku asukan penguasa, Asu Aku
Asu pengusa Aku
Aku penguasa Asu
Asuku Penguasa
Penguasa Asu
Asa Asu Penguasa
Penguasa Asa Asu
Asu Penguasa
Penguasa Asu
Asu Asu Penguasa
Asu Penguasa
Asu Asu Asu,
Penguasa Asu
Asu, aku, Pengasu, Asu, penguasa. ku
Ku asukan penguasa, Asu Aku
Asu pengusa Aku
Aku penguasa Asu
Asuku Penguasa
Penguasa Asu
Asa Asu Penguasa
Penguasa Asa Asu
Asu Penguasa
Penguasa Asu
Asu Asu Penguasa
Asu Penguasa
Asu Asu Asu,
Penguasa Asu
Kuasa 2013
Para elit mulai merubah arah politik, menutupi serakah dengan sedekah
Membagi senyum, memendam kepentingan
Berslogan kebaikan, menggapai jabatan, sampai kekuasan puncak
Duduk bersila disinggah sana ketika semua telah terpegang, tunjuk jari untuk memrintah
Semua tinggal transaksi saja, siapa mau berapa, siapa untuk berapa, siapa berani berapa, siapa untuk siapa berani berapa.
kamu berani berapa?, anda berani berapa?, kalian berani berapa?, saudara untuk berapa?: semua akan terhitung untuk uang, ternilai dengan angka, deal dibelakang meja.
Pengembalian modal, dana yang terbuang untuk kemenangan "ini bukan kekacauan" jawabnya
Hanya sebuah, kenyataan yang terus berjalan entah sampai generasi berapa?
__*__
Semua kepentingan semua tetap bermuara pada serakah, lupa pada rumput bawah, rakyat jelata
Jika memang manusia bukanlah itu tujuanya, menjual kuasa demi uang semata.
Malang 07 Januari 2013
Membagi senyum, memendam kepentingan
Berslogan kebaikan, menggapai jabatan, sampai kekuasan puncak
Duduk bersila disinggah sana ketika semua telah terpegang, tunjuk jari untuk memrintah
Semua tinggal transaksi saja, siapa mau berapa, siapa untuk berapa, siapa berani berapa, siapa untuk siapa berani berapa.
kamu berani berapa?, anda berani berapa?, kalian berani berapa?, saudara untuk berapa?: semua akan terhitung untuk uang, ternilai dengan angka, deal dibelakang meja.
Pengembalian modal, dana yang terbuang untuk kemenangan "ini bukan kekacauan" jawabnya
Hanya sebuah, kenyataan yang terus berjalan entah sampai generasi berapa?
__*__
Semua kepentingan semua tetap bermuara pada serakah, lupa pada rumput bawah, rakyat jelata
Jika memang manusia bukanlah itu tujuanya, menjual kuasa demi uang semata.
Malang 07 Januari 2013
Sabtu, 05 Januari 2013
Mainan Diri
Telah lama bersemayam dalam harapan, terlalu lama bermain keyakinan
Bergelora dalam cita-cita
Mengejar perubahan, demi nasib hari kemudian
Untukku dan diriku sendiri, yang masih belum tercapai...
Bergelora dalam cita-cita
Mengejar perubahan, demi nasib hari kemudian
Untukku dan diriku sendiri, yang masih belum tercapai...
Langganan:
Postingan (Atom)